Menghindari Bakhil

Bakhil kali pertama bersarang pada anak nabi Adam as yang bernama Qobil. Saat itu nabi Adam memerintahkan kedua putranya Qobil dan Habil bersedekah. Habil menyedekahkan hasil ternaknya yang terbaik, sedangkan Qobil justru sebaliknya, ia dengan sengaja menyedekahkan hasil pertaniannya yang terjelek. Tentu saja, Allah hanya mau menerima sedekah Habil, bukan Qobil. Hati qobil menjadi galau, iri dan dengki,  ia pun akhirnya membunuh saudara kandungnya tersebut.

Bakhil bukanlah akhlak tercela yang sepele. Sebaliknya, bakhil mempunyai efek negatif yang begitu besar  bagi kondisi kejiwaan, perekonomian, kesehatan dan daya berpikir penderitanya. Para penderita bakhil cenderung tidak bahagia, termarginalisasi dari realitas kehidupan sosial, menghilangkan keberkahan harta benda, dan menurunkan daya berfikir. Qobil memiliki kondisi kejiwaan yang buruk, ia begitu cemas, takut dan tidak percaya diri. Qobil tidak disukai Iqlimah dan saudara-saudara kandungnya yang lain. Qobil juga begitu bodoh ketika berinisiatif membunuh Habil.