Setiap orang mempunyai dasar dan alasan sendiri ketika
menilai kecantikan wanita. Seringkali penilaian mereka bersifat
temporer dan sangat subyektif. Hari ini ia mengatakan si A cantik, tapi di lain hari ia
justru menganggapnya buruk, jelek bahkan menjijikkan, dan begitu pula
sebaliknya. Oleh karena itu, kecantikan wanita bersifat relatif.
Sudut pandang yang
berbeda memvisualisasi obyek pandangan menjadi berbeda pula. Waktu, ruang,
situasi, kondisi, pengetahuan dan pengalaman menjadi bahan yang tidak bisa dipisahkan dalam proses penilaian tersebut. Tidak hanya itu, peran industri kecantikan berupa perusahaan-perusahaan kosmetik, busana, asesoris, industri-industri yang menjual produk-produk perawatan tubuh, ditambah dengan dukungan media massa, telah menyandera kecantikan wanita dan turut menciptakan realtivitas kecantikan ditengah-tengah zaman modern.