Harmonisasi Keberanian

Tokoh-tokoh besar yang terukir dengan tinta emas dalam lembaran-lembaran sejarah selalu mempunyai deretan kisah menarik tentang keberanian yang tertanam dalam jiwa mereka. Tidak ada pergerakan hidup yang hebat tanpa ditopang keberanian yang kuat.  Tidak ada kegemilangan masa depan yang indah jika keberanian terkurung kurus dalam jeruji-jeruji jiwa.  Julius A cartage mengibaratkan keberanian sebagai serigala sedangkan ketakutan adalah mangsa. Shakespeare bahkan lebih tegas menyatakan :
“Para pengecut berkali-kali mati jauh sebelum kematiannya yang sesungguhnya, Sedangkan  pemberani hanya merasakan satu kali kematian saja.”  

Begitulah keberanian ketika menyapa jiwa yang dikehendakinya. Keberanian ibarat api yang dapat meluluh-lantakkan segala yang menghalanginya. Ia adalah vitamin mental yang ampuh dalam melecutkan semangat seseorang guna menghadapi segala resiko dan tantangan. Ia adalah dentum keras jiwa yang menggedor –gedor raga agar menjadi perkasa.

Keberanian dapat berubah wujud menjadi monster perkasa yang menakutkan. Namun,  ia juga bisa berperan sebagai raksasa yang bijaksana. Keberanian dapat mengarahkan seseorang pada tindakan brutal, premanisme, dan berbagai tindakan destruktif lainnya. Namun, keberanian juga dapat mengantarkan seseorang pada kedamaian dan kesuksesan hidup yang indah.

Oleh karena itu harmonisasi keberanian mutlak dilakukan. Keberanian harus tetap berjalan pada rute-rute kebenaran. Keberanian harus tetap berada pada kendali keimanan (keyakinan), pengetahuan dan kesabaran. Keimanan  tidak hanya berfungsi sebagai pengendali, tetapi keimanan juga dasar pijakan keberanian. Keberanian tanpa keimanan adalah absurd dan tidak bernilai. Keimanan adalah penentu akhir tentang mulia atau hinanya suatu keberanian.

Sedangkan pengetahuan adalah pembeda antara keberanian dan nekat. Dengan pengetahuan keberanian dapat mengukur segala kemungkinan resiko dan cara menghadapinya. Pengetahuan menjadikan keberanian tetap berada pada jalur hidup yang logis, tidak emosional. Pengetahuan juga mengendalikan keberanian agar melakukan tindakan secara akurat dan matang.

Kesabaran juga mempunyai peranan penting dalam membentuk keberanian menjadi indah. Tanpa kesabaran keberanian akan mudah memudar. Kesabaran adalah penentu lama tidaknya keberanian itu akan bertahan dalam diri seseorang. Kesabaran adalah daya tahan jiwa yang menentukan sejauh mana beban idealisme keberanian dapat terwujud, ditengah himpitan rintangan dan halangan.

Nabi Muhammad tidak pernah gentar menghadapi segala permusuhan orang-orang kafir Quraisy, meskipun demikian mereka tetap mengagumi keindahan akhlak beliau. Beliau meraih kesuksesan yang luar biasa dan tidak ada satu orang pun yang dapat menandinginya. Oleh karena itulah, Thomas Carlyle, dalam bukunya “His Heroes And Heroworship”, mengatakan :
“Betapa menakjubkan seorang manusia sendirian dapat mengubah suku-suku yang saling berperang dan kaum nomaden (Badui) menjadi sebuah bangsa yang paling maju dan paling berperadaban hanya dalam waktu kurang dari dua decade”.

Umar bin Khotob karena keberaniannya mendapat sebutan singa padang pasir. Bahkan, konon jin pun takut dengan Umar. Namun dia juga sangat mencintai rakyatnya. Ditengah malam yang sunyi,  ia tetap rela mengangkat karung makanan seorang diri untuk diberikan kepada ibu dan anak yang kelaparan.

Abdurrahman bin Auf Karena keberanian dan kecerdasan dalam berbisnis mengantarkannya sebagai saudagar sukses, shodaqohnya pun luar biasa; ia menjual tanahnya seharga 40.000 dinar, lalu dibagikan kepada Bani Zuhrah dan orang-orang fakir dari kalangan muhajirin dan Anshar. Abu Bakar Ash-Shiddiq dengan didasari keberanian yang kuat, mengatakan “Carilah kematian niscaya akan kau temui kehidupan”. Karena keberanian dan kecerdasan pula, Amr bin ash ditunjuk sebagai panglima perang di Syam, menahlukkan Damaskus dan menahlukkan mesir.

Demikianlah, harmonisasi antara keberanian, keimanan, pengetahuan, dan kesabaran terbukti mampu merubah seseorang menjadi pribadi-pribadi tangguh berhias prilaku menawan. Wallahu a’lam


Tidak ada komentar:

Posting Komentar