Sahabat Surga

Salah satu interaksi terindah antara sesama manusia sebagai makhluk sosial adalah persahabatan. interkasi ini kadangkala terjadi seperti  berjalannya jarum; menusuk namun dapat mengaitkan bagian-bagian yang terpisah atau terbelah.  Kadangkala seperti lilin; meleleh namun dapat menerangi kegelapan. Kadangkala juga seperti wedang kopi - susu; melarut, menyatu namun dapat memberikan kesegaran dan kenikmatan.

Bersahabat berarti membangun kedekatan dan keintiman dengan orang lain. Bersahabat berarti keputusan untuk saling kasih, saling percaya, saling peduli, dan saling memahami orang lain demi terciptanya  keharmonisan dalam hubungan persahabatan.

Oleh karena itu, keputusan untuk menjalin persahabatan dengan orang lain bukanlah sebuah keputusan sederhana dan bersifat spontan. Seseorang harus benar-benar mengetahui, siapakah sahabat itu? dan mengapa dia harus bersahabat?

Menurut hemat penulis, sahabat adalah orang dekat yang setia dan bersedia mengabdi pada kebenaran. Tidak ada sahabat yang buruk, yang ada hanyalah musuh yang siap menyerang.  Kesalahan dalam memilih sahabat, sama halnya membuka pintu bagi masuknya musuh. Kesalahan dalam memilih sahabat akan berakibat pada carut-marutnya kehidupan seseorang di masa sekarang atau di masa datang.

Oleh karena itu, Jika tolak ukurnya adalah kebenaran, maka hanya orang-orang baiklah yang layak menjadi sahabat. Dan sebaik-baik manusia adalah orang-orang yang bertaqwa kepada Allah. Jadi, sahabat terbaik dalam kehidupan sosial manusia adalah orang-orang bertaqwa.

Persahabatan yang didasari nilai-nilai kebenaran akan tumbuh sebagai satu kesatuan yang utuh, kuat dan saling melengkapi laksana sebuah bangunan. Atau laksana satu tubuh, apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka anggota tubuh lainnya juga turut merasakan sakit.

Persahabatan seperti ini tidak dapat dibatasi oleh perbedaaan warna kulit, ras, suku, wilayah regional, atau ideologi sebuah bangsa. Satu-satunya yang membatasi persahabatan ini adalah nilai-nilai kebenaran itu sendiri. Dan setiap persahabatan yang mengutamakan nilai-nilai kebenaran akan solid, dan tidak lekang termakan zaman.

Mengapa kita bersahabat?

Jika nilai-nilai kebenaran itu dekat dengan surga, maka alasan seseorang menjalin persahabatan adalah agar dapat masuk surga. Nilai-nilai kebenaran tidak dapat ditegakkan di bumi ini oleh seorang semata, namun harus ada perkumpulan orang-orang baik, yang rela dan bersedia menegakkannya.  Jika tidak demikian, maka kebenaran akan mudah dikalahkan oleh kejahatan.

Dengan bersahabat, kita dapat merasakan satu denyut nadi kebenaran yang sama.  Dengan bersahabat segala resiko menjadi mudah. Dengan bersahabat beban berat kehidupan perlahan musnah. Dan dengan bersahabat, mendekatkan kita pada surga.  Wallahu a’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar